Mereka berjalan ke arah utara saat mentari menyala
Tetapi tetap saja gelap
Langkah pelan sambil berpegangan tangan
Mengayunkan tongkat, meraba jalanan
Wajah optimis, senyum mengembang kala ada orang yang berbaik hati
Sekedar menyapa atau menawarkan pertolongan menyeberang
Yang ana tahu, ana sering dibuat malu olehnya. Sikapnya yang begitu optimis mencari sesuap nasi dan memperpanjang kehidupannya membuat ana kembali harus bercermin.
Seberapa gigih?
Seberapa prihatin?
Seberapa banyak bersyukur pada nikmatMu yang luar biasa ini?
Dua mata ini berfungsi, tak perlu tongkat.
Orang tua lengkap dengan fasilitas lebih dari cukup.
Dua mata ini berfungsi, tak perlu tongkat.
Orang tua lengkap dengan fasilitas lebih dari cukup.
Tetapi kegigigan dan optimis ini pastilah kalah jauh dibandingkan mereka.
Alloh Mahaadil.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sore ini, di sekitar pasar Kotagedhe, kembali ana temui. Di bawah rintik gerimis, ada seorang optimis dengan kondisi yang sama. Di dalam "kegelapannya", beliau, ya, Bapak paruh baya, menjajakan kipas bambu dari rumah ke rumah. Subhanalloh...
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sore ini, di sekitar pasar Kotagedhe, kembali ana temui. Di bawah rintik gerimis, ada seorang optimis dengan kondisi yang sama. Di dalam "kegelapannya", beliau, ya, Bapak paruh baya, menjajakan kipas bambu dari rumah ke rumah. Subhanalloh...
Tangan kanannya memegang tongkat, tangan kirinya menggantung kipas bambu jualannya.
Semoga Alloh mencukupkan hari-harimu, Pak...
(key)
"Kadang kita perlu membeli, bukan karena butuh. Tetapi untuk berbagi" (Ustadz Yusuf Mansyur)
0 komentar:
Post a Comment