Free Soccer Ball Cursors at www.totallyfreecursors.com
PerMiDi: INGIN SEPERTI ANAK-ANAK
RSS

INGIN SEPERTI ANAK-ANAK

"Sesungguhnya, Alloh mencintai pemuda yang tidak mempunyai sifat kekanak-kanakan." (Rasululloh SAW)
Koq ga klop ya sama judulnya? :)) Kalimat di atas ana temukan di sampul belakang buku Panduan Dakwah Sekololah. Ana rasa kita setuju kalau sikap dewasa pastinya lebih menyenangkan dalam pergaulan. Coba kita tanya hati, Sahabat lebih suka bergaul dengan teman yang bersikap dewasa atau manja, sok imut, maunya dimengerti dan sikap kekanak-kanakan lainnya? Karena tanya dalam hati jadi dijawab dalam hati saja, yak :))
Sikap dewasa itu bukan berarti usia di atas duapuluh tahun, rambut mulai beruban, keriput muncul di beberapa bagian wajah, pikiran rumit dan gejala penuaan lainnya. Itu hanyalah efek fisik atas bertambahnya usia kita. Namun sikap dewasa lebih mengarah pada perubahan kepekaan terhadap lingkungan. Ya bagaimana kita menghadapi kenyataan hidup dengan lenih bijak. Menurut ana sih, dewasa memang sulit. Dewasa itu pilihan, tetapi suatu keharusan. Bayangkan saja ketika kita sudah jadi orang tua, tetapi kita masih kekanak-kanakan. Pastinya kasihan tetangga-tetangga, susah beda-in mana orang tua mana anaknya :))
Di tingkat nasional (gaya bener bahasane), kita sering mendengar berita tentang bulliying (ejek-ejekkan antar teman) juga tawuran pelajar. Sebabnya sepele kan, Sahabat. Senggol bacok katanya. Ada yang lebih miris, tawuran warga tak kalah sering terjadi. Padahal di kampung kan banyak sesepuh dan orang tua ya... Apa yang akan terjadi kalau sikap seperti ini dipertahankan? (jawab sendiri ya:))
Ok, mari kita belajar dewasa. Lebih bijak, lebih inisiatif, lebih kontributif untuk perbaikan bangsa. Bukan saatnya lagi kita menunggu untuk diajak, saatnya kita sebagai pemuda mengajak. Mengajak kepada kebaikan. Tak perlu menunggu disuruh dan sering diingatkan seperti anak-anak, justru kita harus saling mengingatkan. Tak perlu menunggu bantuan datang saat kita terjatuh karena kita mampu untuk bangkit! Segeralah bangkit pemuda. Lihat ke depan, dunia menunggu...

----------------------------------------------------------------------------------------------
Pagi ini, ana kembali tersenyum melihat anak-anak. Ya, mereka tak pernah berakhir membuat ana tersenyum. Wajah polos yang belum tahu apa-apa, kejujuran dan semangat belajar membuat ana malu. Mata yang tak pernah bisa bohong, tingkah polah yang menggemaskan sesuai usianya. Dengan apa yang ana lihat tadi pagi membuat ana berpikir kembali tentang sikap dewasa. Kita memang harus dewasa, tetapi tetap ada sikap anak-anak yang tak boleh kita tinggalkan. Kejujurannya, lihatlah mata anak-anak. Keingintahuannya, lihatlah semangat belajarnya. Energiknya, seharusnya kita juga begitu, menyambut kebaikan dengan suka cita dan cepat tanggap. Keikhlasannya, masih ingat dengan ucapan terimakasih yang tulus dari mereka ketika diberi sesuatu. Ketulusan hati anak-anak tak bisa dibohongi. (key)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Post a Comment